About

Minggu, 11 November 2012

Tahukah anda ?Kurang Serat Bisa Menyebabkan Kanker Usus



Menurut pakar gizi dari Universitas Indonesia, Dr.Walujo Soerjodibroto, Sp.G,Ph.D, sulitnya buang air besar atau yang dikenal dengan sembelit disebabakan oleh banyak hal. Kurang minum, kurang makanan berserat, tidak membiasakan diri buang air besar (BAB) setiap hari, usia semakin tua, kurangnya aktivitas fisik, depresi atau stress, kehamilan, kondisi sakit, adalah faktor-faktor penyebab sembelit.
Penelitian European Prospective Invwstigation into cancer and Nutrition (EPIC) pada maret 2003 mengungkap, peningkatan konsumsi serat pada masyarakat Eropa ternyata dapat mengurangi risiko pembentukan kanker usus hingga 40 persen. Penelitian ini sekaligus membantah keraguan beberapa ahli, tentang pentingnya serat sebagai zat pelindung tahap awal terhadap kanker usus. Penelitian selama hampir lima tahun ini melibatkan 10 negara, 519.978 orang responden yang berusia 25-70 tahun.
Prof. Dr. dr. Daldiyono Sp.PD.,KGEH, spesialis gastroenterologi dari RS St.Carolus, Jakarta, menyebutkan bahwa saat orang makan sesuatu, sebagian makanan akan diserap tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap tubuh akan dibuang dalam bentuk kotoran (feses). Sebelum dibuan, sisa makanan ituakan berhenti di usus besar, menunggu sisa makanan lain hingga terbentuk badan kotoran (bulk).
Jika sudah tiba saatnya, usus akan mengurutkannya (gerak peristaltik) dari atas ke bawah, hingga kotoran keluar dari anus. Saat proses mengurut berlangsung, sisa-sisa makannan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses pembuangan, sehingga saat BAB tidak bermasalah.
Masalah muncul bila di dalam usus kurang tersedia serat, sehingga proses pembentukan bulk agak lama. Pada orang yang jarang mengonsumsi serat, sisa-sisa makanan yang tidak terserap tubuhakan berhenti dalam usus. Akibatnya, orang tersebut akan merasa sakit dan sulit buang air besar.
“Sisa-sisa tersebut akan berhenti cukup lama sampai terbentuk bulk, sehingga usus besar bisa membawanya ke bawah. Jika sama sekali tidak ada atau hampir tidak ada serat, tidak akan terbentuk bulk.” Kata Dr.Waluyo. Oleh karena itu, kalau kita mendengar ada orang tidak bisa BAB selama tiga hari, bisa jadi ada gangguan dalam ususnya.

(Sumber : KeluargaSehat.com)


0 komentar:

Labels

Materi (5) Mikroskop (1)

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.