Menurut pakar
gizi dari Universitas Indonesia, Dr.Walujo Soerjodibroto, Sp.G,Ph.D, sulitnya
buang air besar atau yang dikenal dengan sembelit disebabakan oleh banyak hal. Kurang
minum, kurang makanan berserat, tidak membiasakan diri buang air besar (BAB)
setiap hari, usia semakin tua, kurangnya aktivitas fisik, depresi atau stress,
kehamilan, kondisi sakit, adalah faktor-faktor penyebab sembelit.
Penelitian European Prospective Invwstigation into
cancer and Nutrition (EPIC) pada maret 2003 mengungkap, peningkatan
konsumsi serat pada masyarakat Eropa ternyata dapat mengurangi risiko
pembentukan kanker usus hingga 40 persen. Penelitian ini sekaligus membantah
keraguan beberapa ahli, tentang pentingnya serat sebagai zat pelindung tahap
awal terhadap kanker usus. Penelitian selama hampir lima tahun ini melibatkan
10 negara, 519.978 orang responden yang berusia 25-70 tahun.
Prof. Dr. dr. Daldiyono
Sp.PD.,KGEH, spesialis gastroenterologi dari RS St.Carolus, Jakarta,
menyebutkan bahwa saat orang makan sesuatu, sebagian makanan akan diserap
tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap tubuh akan dibuang dalam bentuk
kotoran (feses). Sebelum dibuan, sisa makanan ituakan berhenti di usus besar,
menunggu sisa makanan lain hingga terbentuk badan kotoran (bulk).
Jika sudah tiba
saatnya, usus akan mengurutkannya (gerak peristaltik) dari atas ke bawah,
hingga kotoran keluar dari anus. Saat proses mengurut berlangsung, sisa-sisa
makannan yang mengandung serat akan membantu memperlancar jalannya proses
pembuangan, sehingga saat BAB tidak bermasalah.
Masalah muncul
bila di dalam usus kurang tersedia serat, sehingga proses pembentukan bulk agak
lama. Pada orang yang jarang mengonsumsi serat, sisa-sisa makanan yang tidak
terserap tubuhakan berhenti dalam usus. Akibatnya, orang tersebut akan merasa
sakit dan sulit buang air besar.
“Sisa-sisa
tersebut akan berhenti cukup lama sampai terbentuk bulk, sehingga usus besar
bisa membawanya ke bawah. Jika sama sekali tidak ada atau hampir tidak ada
serat, tidak akan terbentuk bulk.” Kata Dr.Waluyo. Oleh karena itu, kalau kita
mendengar ada orang tidak bisa BAB selama tiga hari, bisa jadi ada gangguan
dalam ususnya.
(Sumber : KeluargaSehat.com)
0 komentar:
Posting Komentar